SUBANG | METRONASIONALNEWS.com-Sawindu Galuh Pakuan Cup Seri VIII kembali hadir sebagai festival budaya dan olahraga seni beladiri terbesar di Indonesia. Kegiatan ini resmi dibuka hari ini di GOR Gotong Royong, Kabupaten Subang.
Mengusung tema “Festival Spektakuler”, acara ini mempersembahkan Festival Tari Jaipongan Kreasi yang memperlihatkan kekayaan tradisional Sunda, menjadikannya yang pertama di Indonesia dengan konsep spektakuler tersebut.
Menurut Tine Yowargana B.A., B.E., M.H., akrab disapa Ting Ting, selaku Penanggung Jawab Kegiatan, acara ini adalah wujud nyata pengabdian untuk melestarikan budaya Sunda serta menghasilkan generasi penari berprestasi yang tidak hanya diakui oleh dunia pendidikan, tetapi juga pemerintah.
“Festival ini kami selenggarakan secara mandiri untuk memajukan adat dan budaya Sunda serta membentuk peradaban dan karakter bangsa yang unggul. Acara ini adalah untuk kita, demi kesejahteraan masyarakat kita,” ungkapnya.
Ting Ting menambahkan bahwa Sawindu Galuh Pakuan Cup memiliki misi besar untuk mendukung para penari dan pelaku seni budaya meraih pendidikan dengan jalur prestasi serta mendapatkan dukungan finansial melalui dana pembinaan tertinggi di Indonesia.
“Festival yang diselenggarakan dengan rutin ini memiliki tujuan utama selain peningkatan SDM, juga bagian dari gerakan kekuatan lembut yang dilakukan Galuh Pakuan dalam menata Peradaban dan karakter serta identitas Bangsa Sunda.” jelasnya.
Ting Ting sebagai penanggung jawab di festival Galuh Pakuan ke Sawindu ini, adalah bagian dari kepedulian, Kecintaan dan pengabdian terhadap Tanah Sunda seperti yang telah di lakukan oleh leluhurnya diantaranya Ratu Ong Tien dll.
“Acara puncak akan dihadiri oleh Menteri Kebudayaan, Gubernur, forkopimda Jawa Barat dan Kabupaten Subang, juga akan di hadiri oleh praktisi seluruh beladiri, ormas Islam seperti PWNU Jabar, dan juga para kiyai Dari pesantren besar seluruh Jawa Barat.” terangnya.
Kompetisi ini menyediakan total hadiah sebesar 250 juta rupiah, termasuk Piala Bergilir Raja LAK Galuh Pakuan, Piala Bergilir Kementerian Kebudayaan RI, Kemkomindigi RI, RRI, serta Universitas Pendidikan Indonesia.
R.M. Evi Silviadi S.B., Raja Lembaga Adat Karatwan (LAK) Galuh Pakuan Jawa Barat, menyatakan bahwa kegiatan ini adalah dedikasi penuh untuk melestarikan seni budaya lokal. Ia menegaskan, “Acara ini adalah penghormatan terhadap warisan leluhur serta langkah konkrit mempersatukan bangsa melalui seni dan budaya.”
Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh nasional yakni, KH. Muh Musthofa Aqiel Siroj (Pengasuh PP. KHAS Kempek Cirebon), KH. Niamillah Aqiel Siroj (Pengasuh PP. KHAS Kempek Cirebon), KH. Umar Faruq (PP. Gedongan Cirebon), KH. Amiruddin Abdul Karim (Pondok Buntet Pesantren Cirebon), KH. Abdul Wahid Al Qudsi (Pengasuh PP. Al Musyarrofah Cianjur), KH. Aziz Hakim Syaerozi (PP. Assalafie Babakan Ciwaringin Cirebon), Dr. KH. Mu’in Abdurrohim, M. Pd (Pengasuh PPMH. Al Azhar Citangkolo Banjar), KH. Danial Hilmi (Pengasuh PP. Manba’ul Huda Kota Tasikmalaya)
Ting Ting memberikan bocoran bahwa acara puncak festival ini akan menjadi momen luar biasa untuk kebangkitan peradaban Sunda. “Rakyat akan menjadi saksi sejarah kembalinya kejayaan Sunda untuk kemajuan bangsa. Mari kita nantikan di tanggal 26 Desember 2024,” ucapnya penuh semangat.
*Siarkan secara Langsung di YouTube*
Seluruh kegiatan ini dapat disaksikan secara langsung melalui tiga panggung besar:
– Panggung C (Kategori Tunggal Senior): [Tonton di sini] (https://youtube.com/live/sphmKkQe4xI?feature=share)
– Panggung B (Kategori Tunggal Junior): [Tonton di sini] (https://youtube.com/live/wMhXVfJ86rw?feature=share)
– Panggung A (Kategori Tunggal Kadet): [Tonton di sini] (https://youtube.com/live/KjJBvnCnGLc?feature=share)
Kegiatan tersebut juga didukung oleh berbagai elemen antaranya PWNU Jawa Barat, Pesantren Gelar, Mazolat pilar jagat, Pesantren kempek Cirebon, Pesantren Buntet, Seluruh Pesantren lokal Subang, PCNU kabupaten se Jabar.
Dengan melibatkan lebih dari 4.000 peserta dari seluruh Indonesia, acara ini terus mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak, menjadikannya pionir dalam penyelenggaraan seni budaya tingkat nasional. Jangan lewatkan momen ini untuk merasakan semaraknya kebudayaan Sunda yang mempersatukan seluruh lapisan masyarakat.
Feri/Bejho