(MNN) SUBANG-Penjabat Bupati Subang Dr. Drs. Imran, M.Si.,MA.Cd didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang dr. Maxi, SH.,MH.Kes hadir dalam Rapat Penanggulangan DBD di Jawa Barat, bertempat di Ruang Manglayang Gedung Sate Bandung, Senin (25/03).
Dalam rapat yang dipimpin langsung oleh Penjabat Gubernur Jawa Barat tersebut, diketahui Kabupaten Subang menjadi salah satu daerah dengan kasus DBD tertinggi bersama Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kota Bogor. Berdasarkan data (25/3) di Jawa Barat terdapat 11.729 orang terkena DBD dan 105 meninggal dunia.
Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengungkapkan dalam menurunkan wabah demam berdarah dengue, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan lebih masif melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di kabupaten/kota se-Jabar.
“PSN akan lebih masif lagi dan 3M plus. Saya meminta kepada seluruh kepala daerah kabupaten/kota untuk lebih turun ke lapangan bersama-sama menyelesaikan gerakan ini,” Ungkapnya.
Bey menambahkan Pemdaprov Jabar telah menyiapkan alat NS-1, yakni pendeteksi pasien DBD secara cepat.
“Disiapkan NS-1, alat yang dapat mengetahui secara cepat apakah seseorang itu DBD atau tidak,” Ujarnya.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementeriaan Kesehatan Imran Pambudi mengatakan, Jabar menjadi yang utama dalam pencegahan DBD karena memiliki kepadatan penduduk yang tinggi.
“Untuk Jabar menjadi yang utama, penduduk paling banyak dan risiko paling tinggi karena padat penduduk. Jadi memang kita harus mitigasi,” Tutupnya.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut beberapa Kepala Daerah di Jawa Barat, jajaran Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan tamu undangan lainnya.
Red